Bertempat di Masjid Jami Al Firdaus (22/6/2023), remaja masjid Desa Tlogo menyelenggarakan pengajian rutin bulanan. Pengajian dihadiri oleh sekitar 40 remaja masjid dari Desa Tlogo. Kegiatan ini perdana diadakan setelah vakum sekitar 2 tahun akibat pandemi covid-19. Hadir sebagai narasumber adalah Ust Rifqi Firmansyah, Lc., seorang guru dari Pondok Pesantren Baitussalam, Sleman.
Mengawali pengajian diadakan tilawah surat pendek dan sambutan oleh H. Suharto selaku pembina Remaja Masjid Desa Tlogo. Disampaikan oleh H. Suharto, untuk saling mengajak teman-teman yang lain untuk hadir dalam pengajian Remaja Masjid. Dari Jami Al Firdaus dimulai lagi dan akan bergilir di masjid/mushola yang lain di Desa Tlogo
“Ada pemahaman yang keliru, muda harusnya senang-senang, ibadah jika sudah tua,” terang Ust. Rifqi Firmansyah.
Dari kaliamat diatas lalu muncul pernyataan dan pertanyaan. Ya jika umur kita sampai tua, kalau kita mati muda bagaimana? Apakah bekal kita sudah cukup?
Dijelaskan oleh Ust Rifqi, umur tidak ada yang tahu smapai kapan kecuali Allah. Sehingga dari muda kita harus menyiapkan bekal untuk mati. Tentunya mati dalam keadaan iman kepada Allah.
“Akan keluar dari neraka orang yang mengatakan: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sedang di dalam hatinya ada seberat gandum kebaikan, akan keluar dari neraka orang yang mengatakan: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sedang di dalam hatinya ada seberat gandum kebaikan, akan keluar dari neraka orang yang mengatakan: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sedang di dalam hatinya ada seberat jagung kebaikan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam pengajiannya Ust Rifqi juga menyampaikan mengenai tanggungjawab manusia dihadapan Allah. Pertama, umurnya dihabiskan untuk apa, kedua masa muda digunakan untuk apa, ketiga hartanya dari mana dan untuk apa, keempat apa yang diamalkan dari ilmu yang didapat.
Dari pertanggungjawaban itu, kita sebagai orang muda tentu mempersiapkan semuanya. Jangan sampai yang kita kerjakan selama ini tidak ada gunanya sebagai bekal nanti. Kita (muda) juga mendapat privilege termasuk oleh Allah, dalam salah satu hadits shahih “seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam ibadah kepada Allah” termasuk dari 7 golongan yang dinaungi oleh Allah di hari kiamat nanti.